Selamat Datang dan Terima Kasih

Sistem Kerja dan Komponen PGMFI Motor Honda

0 komentar

Pertama di indonesia, mesin yang pertama kali menggunakan sistem injeksi yaitu di motor honda, dan kini sudah merambah ke produsen lainnya seperti yamaha, suzuki dan juga lainnya. Nah, kali ini kami spekengine.com akan menjelaskan fungsi dari komponen – komponen sistem injeksi yang terdapat pada mesin motor Honda.


Berikut adalah komponen – komponen mesin injeksi pada motor Honda :
  1. Malfunction Indicator Lamp (MIL)
MIL ialah lampu indikator yang terdapat pada spedometer, bisanya warna lampu indikator tersebut berwarna kuning, yang berfungsi untuk penanda pada pemakaian sepeda motor honda, tentang kerusakan pada sistem injeksi. Jika pada sistem injeksi yang salah satu sensornya tidak berfungsi atau mengalami kerusakan maka lampu MIL tersebut akan memberikan tanda kedipan. dan jika lampu tersebut tidak berkedip sistem injeksi tersebut masih di katakan normal – normal saja. Akan tetapi tidak semua komponen injeksi yang mengalami kerusakan lampu indikator Malfunction Indicator Lamp harus berkedip. Pada kerusakan fuel pump yang seperti tekanan bahan bakar yang meleleh, lampu indicator tersebut tidak akan berkedip dan tidak terdeteksi oleh MIL. Jika dalam ECM masih menyimpan kode kerusakan di masa lalu, Nah, jika anda ingin mengetahui secara pastinya anda harus menggunakan alat/tool yakni bernama SCS conector atau biasanya para mekanik menyebutnya dengan jumper.
  1. Fuel pump atau Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar atau yang di sebut dengan Fuel Pump yaitu berfungsi untuk memompa bahan bakar yang akan di teruskan ke injector melalui selang, karena bahan bakar di pompa, maka mempunyai tekanan. Tekanan pada fuel pump ini juga sangat berpengaruh di mesin yang bersistem PGM-FI. Kekuatan tekanan bahan bakar harus berukuran 294kPa/12volt = 43 psi = 2,94 bar pada idle langsam. Untuk tekanan yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada komponen lain dan jika tekanan bahan bakar tersebut kurang dari standar maka akan menyebabkan kinerja mesin akan melemah bahkan bisa mengakibatkan mesin mati/mogok.
  1. Engine Control Module (ECM)
ECM ini bisa di sebut juga dengan prosesor semua program PGM-FI. Sistem PGM-FI di sini berfungsi untuk mengatur waktu pengapian. Yakni pengatur waktu kapan injector akan menyemprotkan bahan bakar, mengatur campuran udara dan bahan bakar yang ideal sesuai temperature mesin bahkan hiingga hasil sisa pembakaran komponen tersebut selalu mendapatkan laporan dari sensor sensor yang lainnya untuk memberikan yang terbaik untuk mesin. Jika system ECM ini rusak maka motor akan mengalami mati total alias mogok.
  1. Sensor CKP – Carnksaft Position
Sensor CKP ini berfungsi untuk medeteksi keberadaan poros engkol, yakni dimana sensor tersebut akan selalu mengirimkan sinyal ke ECM dan kemudian ECM menentukan kapan waktunya pengapian dan kapan waktunya bahan bakar di injeksikan melalui komponen injector. Jika sensor Sensor CKP mengalami kerusakan maka ECM tidak dapat menerima data dari Sensor CKP dan ECM tidak mau berfungsi dan akibatnya engine akan mati.
  1. Injektor
Injektor yakni berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bahan bakar, dengan mengganti partikel bahan bakar menjadi kabut. Bahkan pada injector di system PGM-FI ini bisa membuat partikel bahan bakar terhalus sedunia. Karena hal tersebut mempunyai lubang berukuran diameter 0.152 milimeter pada motor supra x 125cc.
  1. Trhotle Body
Pada Trhotle Body di dalamnya terdapat tiga sensor yakni sensor Sensor IAT, Sensor MAP, Sensor MAP.
  • Sensor MAP berfungsi untuk pendeteksi tekanan udara yang akan masuk melalui intake manifold, jika sensor tersebut rusak mesin masih bisa bekerja dengan baik/normal.
  • Sensor TP berfungsi untuk pendeteksi sudat pembukaan trhotle ketika kabel gas kita putar, kemudian mengirimkan sinyal pada ECM, seberapa banya bahan bakar yang harus di injeksikan. Jika sensor ini mengalami kerusakan maka mesin akan tidak normal dan melemah.
  • Sensor IAT berfungsi untuk medeteksi suhu udara yang masuk melalui intake manifold, jika sensor tersebut mengalami kerusakan engine masih bisa bekerja dengan normal.
  1. Sensor Engine Oil Temperatur (EOT) dan Sensor Engine coolant Temperatur
Kedua sensor tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu untuk medeteksi suhu mesin, namun sensor ECT ini di pasang pada mesin berpendingin radiator dan EOT pada mesin berpendingin udara seperti motor supra x 125 pgm-fi helem in.
  1. Sensor O2
Sensor ini berfungsi untuk medeteksi kadar O2 tepatnya di has buang sisa pembakaran, sensor tersebut juga akan selalu mengoreksi dan melaporkan ke pada ECM untuk selalu membuat campuran bahan bakar dan udara selalu ideal dalam setiap proses pembakarannya.
  1. Sensor Idle Air Control Valve (IACV)
Sensor ini berfungsi seperti choke otomatis, dan memudahkan penyalaan mesin pada waktu pertama di hidupkan.
  1. Sensor Bank Engale
Sensor Bank Engale ialah sensor untuk kemiringan 60 drajat. Dengan adanya senseor tersebut mesin akan mati jika mengalami kemiringan hingga 60 drajat, sensor ini berfungsi ketika motor terjatuh, biasanya sensor ini berada pada motor – motor sport.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Kedaisitus | Community | JT | MT | PP
Copyright © 2016. Teknik Informasi Sepeda Motor - by Blogger